Kamis, 03 Juni 2010

Relawan Gaza


http://kompas.com/

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Luar Negeri ternyata sudah mengetahui rencana kepergian 12 relawan asal Indonesia yang tergabung dalam misi kemanusiaan Freedom Flotilla ke Jalur Gaza.

Kemenlu pun menyatakan tidak mengizinkan rencana keberangkatan tim tersebut. "Kami tahu mereka akan berangkat ke Gaza, tapi tidak kami izinkan," ujar Direktur Perlindungan WNI dan Bantuan Hukum Internasional Teguh Wardoyo, Kamis (3/6/2010) di Jakarta.

Kemenlu melarang karena wilayah Gaza masih diblokade laut oleh Israel. "Lagi pula, Israel itu cukup brutal," ujarnya.

Teguh berpesan agar para sukarelawan mencari jalan yang aman untuk menolong warga Palestina. "Jangan sampai bantuan akhirnya tidak sampai ke tangan rakyat Palestina," ungkapnya.

Ia pun menyarankan agar bantuan masyarakat disampaikan saja ke pihak Kedutaan Besar Palestina. "Gunakanlah cara terukur dan profesional sehingga tidak timbulkan korban dan bantuan selamat sampai tujuan," ujarnya kepada media.

Seperti dikabarkan, insiden penyerangan di kapal Mavi Marmara menyebabkan 19 sukarelawan tewas dan bantuan untuk rakyat Palestina sebanyak 10.000 ton tidak tersalurkan.

Bantuan yang terdiri dari bahan makanan, bahan bangunan, hingga obat-obatan hingga kini masih disita tentara Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar